Media Sulawesi

Loading

Cacing Unik Ditemukan di Sulawesi, Pertanda Tanah yang Subur

Kabar menarik datang dari Sulawesi dengan penemuan spesies cacing tanah yang unik. Para peneliti meyakini bahwa keberadaan jenis cacing tertentu ini menjadi indikator penting akan kualitas dan kesuburan tanah di wilayah tersebut. Penemuan ini tentu menjadi angin segar bagi sektor pertanian dan ekosistem tanah di Sulawesi.

Cacing tanah secara umum dikenal memiliki peran vital dalam menjaga kesehatan tanah. Aktivitas mereka dalam menggali terowongan membantu aerasi dan drainase tanah, memecah bahan organik menjadi nutrisi yang mudah diserap tanaman, serta meningkatkan struktur tanah secara keseluruhan. Kehadiran cacing tanah dalam jumlah yang signifikan seringkali dikaitkan dengan tanah yang kaya akan unsur hara dan mikroorganisme yang bermanfaat.

Spesies cacing unik yang baru ditemukan di Sulawesi ini memiliki karakteristik fisik yang membedakannya dari jenis cacing tanah lainnya. Meskipun detail spesifik mengenai ciri-ciri unik tersebut masih dalam penelitian lebih lanjut, para ahli menduga adaptasi khusus cacing ini berkaitan erat dengan kondisi geologis dan komposisi tanah di Sulawesi yang kaya akan mineral vulkanik di beberapa wilayah.

Penemuan cacing unik ini bukan hanya menambah keanekaragaman hayati pulau Sulawesi yang memang dikenal kaya, tetapi juga memberikan petunjuk praktis mengenai kualitas tanah. Petani dan pengelola lahan dapat menggunakan keberadaan dan populasi cacing jenis ini sebagai salah satu indikator alami untuk menilai tingkat kesuburan lahan mereka. Tanah yang subur tentu akan berdampak positif pada hasil panen dan keberlanjutan pertanian.

Lebih lanjut, penelitian mengenai cacing unik ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang ekosistem tanah di Sulawesi. Identifikasi nutrisi spesifik yang didukung oleh keberadaan cacing ini dapat membantu dalam pengembangan praktik pertanian yang lebih tepat sasaran dan ramah lingkungan.

Ke depan, penting untuk menjaga kelestarian habitat cacing unik ini dan mencegah praktik pertanian yang dapat merusak populasi mereka. Edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya peran cacing tanah bagi kesuburan tanah juga perlu ditingkatkan. Penemuan ini menjadi pengingat akan kekayaan alam Sulawesi yang menyimpan banyak potensi untuk kemajuan sektor pertanian dan pelestarian lingkungan.

Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah di Sulawesi: Penghambat Serius Pembangunan Daerah

Praktik korupsi dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah terus menjadi masalah krusial yang merongrong keuangan negara di berbagai wilayah Indonesia, tak terkecuali di Sulawesi. Tindakan kriminalitas ini bukan hanya merugikan kas daerah, tetapi juga menjadi penghambat serius bagi pembangunan yang seharusnya dirasakan oleh masyarakat Sulawesi secara keseluruhan.

Modus korupsi dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah sangat beragam. Mulai dari praktik suap dan gratifikasi dalam proses tender, pengaturan pemenang lelang, mark-up harga yang tidak wajar, hingga proyek fiktif yang dananya mengalir ke kantong pribadi oknum-oknum tertentu. Akibatnya, kualitas barang dan jasa yang diterima seringkali tidak sesuai dengan anggaran yang dikeluarkan, bahkan proyek pembangunan yang seharusnya bermanfaat bagi masyarakat menjadi terbengkalai.

Dampak negatif dari korupsi ini sangat luas dan merugikan. Anggaran pembangunan yang seharusnya digunakan untuk meningkatkan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat Sulawesi, justru diselewengkan untuk kepentingan pribadi atau kelompok. Hal ini secara langsung menghambat kemajuan daerah dan memperlambat peningkatan kualitas hidup warga. Ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah juga semakin meningkat akibat praktik korupsi yang terus berulang.

Aparat penegak hukum di Sulawesi terus berupaya memberantas praktik korupsi dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah. Berbagai operasi tangkap tangan (OTT) dan penyelidikan kasus korupsi telah dilakukan. Namun, upaya ini perlu terus ditingkatkan dan diperkuat dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, masyarakat sipil, dan media.

Transparansi dan akuntabilitas dalam setiap tahapan pengadaan barang dan jasa pemerintah menjadi kunci penting dalam pencegahan korupsi. Pemerintah daerah di Sulawesi perlu mengimplementasikan sistem pengadaan secara elektronik (e-procurement) yang lebih transparan dan dapat diakses oleh publik. Pengawasan yang ketat dari internal pemerintah maupun lembaga pengawas eksternal juga sangat diperlukan untuk meminimalisir celah terjadinya korupsi.

Partisipasi aktif masyarakat dalam mengawasi proses pengadaan barang dan jasa pemerintah juga memiliki peran yang signifikan. Masyarakat berhak mengetahui informasi terkait proyek-proyek pembangunan dan melaporkan jika menemukan adanya indikasi korupsi. Keberanian masyarakat untuk melaporkan praktik kriminalitas ini akan membantu aparat penegak hukum dalam memberantas korupsi hingga ke akar-akarnya.

Oknum Polisi di Sulsel Terancam Dipecat Akibat Aniaya Pacar

Seorang oknum anggota kepolisian di Sulawesi Selatan (Sulsel) kini terancam dipecat setelah terbukti melakukan penganiayaan terhadap pacarnya. Kasus ini mencuat setelah korban melaporkan kejadian yang menimpanya ke Propam Polda Sulsel pada Selasa (13/05/2025) malam.

Kabid Propam Polda Sulsel, Kombes Pol. Jamaluddin Farti, S.H., M.H., saat dikonfirmasi di kantornya, Rabu (14/05/2025) pagi, membenarkan adanya laporan tersebut dan menyatakan bahwa pihaknya telah mengamankan oknum polisi yang terancam di pecat tersebut. “Benar, kami telah menerima laporan terkait dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh anggota kami. Saat ini, yang bersangkutan dengan pangkat Bripda inisial A (24), telah kami amankan dan sedang menjalani pemeriksaan intensif,” tegas Kombes Pol. Jamaluddin.

Berdasarkan laporan korban yang berinisial N (22), penganiayaan tersebut terjadi di sebuah indekos di wilayah Makassar pada Senin (12/05/2025) malam. Korban mengaku mengalami kekerasan fisik berupa pukulan dan tendangan yang mengakibatkan luka lebam di beberapa bagian tubuhnya. Motif penganiayaan diduga kuat karena masalah asmara.

“Kami sangat menyesalkan kejadian ini. Tindakan kekerasan dalam bentuk apapun, apalagi dilakukan oleh seorang anggota Polri, tidak dapat dibenarkan. Kami akan bertindak tegas sesuai dengan aturan yang berlaku,” lanjut Kombes Pol. Jamaluddin. Proses pemeriksaan terhadap Bripda A akan dilakukan secara transparan dan profesional. Jika terbukti bersalah, Bripda A tidak hanya terancam dipecat dari institusi kepolisian, tetapi juga akan diproses pidana sesuai dengan hukum yang berlaku.

Polda Sulsel berkomitmen untuk menindak tegas setiap anggota yang melanggar kode etik dan melakukan tindak pidana. Kasus oknum polisi yang terancam dipecat ini menjadi bukti keseriusan Polda Sulsel dalam menegakkan disiplin internal. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan mempercayakan penanganan kasus ini kepada pihak kepolisian. Proses hukum akan berjalan sesuai dengan mekanisme yang ada.

Selain sanksi pemecatan, Bripda A juga terancam dipecat dengan tidak hormat jika terbukti melakukan pelanggaran berat. Polda Sulsel menegaskan bahwa tidak ada tempat bagi anggota yang melakukan tindakan tercela dan merusak citra institusi Polri.

Petugas Kebersihan Sulawesi Gerak Cepat Bersihkan Euforia Juara Persib

Euforia kemenangan Persib Bandung dalam kompetisi sepak bola nasional turut dirasakan oleh para pendukungnya di berbagai penjuru Indonesia, termasuk di kota-kota di Sulawesi. Setelah memastikan gelar juara, luapan kegembiraan spontan terjadi di berbagai titik keramaian kota. Sebagai respons cepat terhadap situasi ini, para petugas kebersihan bergerak sigap membersihkan sisa-sisa perayaan yang mungkin mengganggu ketertiban dan kebersihan kota.

Aksi turun ke jalan dan konvoi spontan para suporter Persib di Sulawesi menghasilkan pemandangan yang meriah, namun juga meninggalkan potensi masalah kebersihan. Sisa-sisa atribut perayaan seperti kertas, botol minuman, dan berbagai sampah lainnya tersebar di jalanan dan ruang publik. Menyadari hal ini, petugas kebersihan di berbagai kota di Sulawesi menunjukkan dedikasi tinggi dengan langsung bergerak membersihkan area-area yang menjadi pusat keramaian.

Kerja keras para petugas kebersihan ini sangat penting untuk memastikan kebersihan kota tetap terjaga pasca perayaan. Dengan bergerak cepat, mereka meminimalisir dampak negatif dari sampah-sampah yang berserakan, menghindari potensi penyumbatan saluran air, dan menjaga estetika lingkungan perkotaan. Tindakan responsif ini mencerminkan komitmen pemerintah daerah dan kesadaran akan pentingnya kebersihan lingkungan.

Koordinasi yang baik antara petugas kebersihan, aparat keamanan, dan pihak terkait lainnya turut mendukung kelancaran proses pembersihan. Pengaturan lalu lintas yang tepat dan himbauan kepada masyarakat untuk turut menjaga kebersihan juga menjadi faktor penting dalam menciptakan lingkungan yang kondusif pasca perayaan. Semangat gotong royong dan kesadaran kolektif akan kebersihan kota sangat membantu meringankan tugas para petugas kebersihan.

Upaya petugas kebersihan di Sulawesi dalam membersihkan sisa-sisa euforia juara Persib ini patut diapresiasi. Dedikasi mereka memastikan bahwa kegembiraan sesaat tidak berdampak buruk pada kebersihan dan kenyamanan masyarakat secara keseluruhan. Kerja keras mereka adalah bagian tak terpisahkan dari upaya menjaga kebersihan kota dan menciptakan lingkungan yang sehat dan nyaman untuk ditinggali.

Kejadian ini juga menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan saat merayakan sebuah euforia. Kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan dan menghormati kerja keras para petugas kebersihan adalah bentuk tanggung jawab sosial setiap warga negara. Dengan kerja sama yang baik antara masyarakat dan petugas kebersihan, kebersihan kota dapat tetap terjaga meskipun dalam suasana perayaan yang meriah.Sumber dan konten terkait

Kisah Maleo Sulawesi: Keunikan dan Ancaman Kepunahan

Sulawesi, pulau yang kaya akan keanekaragaman hayati endemik, menyimpan salah satu spesies burung yang paling unik dan menarik di dunia: Maleo Sulawesi ( Macrocephalon maleo ). Burung berukuran besar ini memiliki penampilan yang khas dengan jambul tegak berwarna hitam, kulit wajah kuning tanpa bulu, dan warna bulu hitam serta merah muda pada bagian bawah tubuhnya. Namun, keunikan Maleo tidak hanya terletak pada penampilannya, tetapi juga pada perilaku reproduksinya yang aneh.

Tidak seperti kebanyakan burung yang mengerami telurnya di sarang, Maleo memiliki kebiasaan bertelur di pasir panas vulkanik atau area pantai berpasir. Mereka menggali lubang dalam untuk menyimpan telur berukuran besar, yang bisa mencapai seperlima dari berat tubuh induknya. Setelah bertelur, induk Maleo akan menimbun kembali telurnya dan meninggalkannya untuk menetas sendiri karena panas alami dari lingkungan sekitar. Anak Maleo yang menetas pun langsung mandiri dan mampu terbang.

Keunikan Maleo Sulawesi:

  • Penampilan Khas: Jambul hitam, wajah kuning tanpa bulu.
  • Telur Raksasa: Ukuran telur tidak proporsional dengan tubuh induk.
  • Bertelur di Pasir Panas: Mengandalkan panas bumi untuk mengerami telur.
  • Independensi Anak: Anak Maleo langsung mandiri setelah menetas.
  • Endemik Sulawesi: Hanya ditemukan di Pulau Sulawesi.
  • Peran Ekologis: Menyebarkan biji-bijian di habitatnya.

Sayangnya, populasi Maleo Sulawesi saat ini menghadapi ancaman kepunahan yang serius. Hilangnya habitat akibat deforestasi, perburuan liar untuk diambil telurnya, serta fragmentasi populasi menjadi faktor utama penurunan jumlah mereka di alam liar. Upaya konservasi yang intensif sangat diperlukan untuk menyelamatkan spesies unik ini dari kepunahan.

Berbagai organisasi konservasi dan pemerintah setempat bekerja sama dalam melakukan perlindungan habitat Maleo, penangkaran, serta edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian burung endemik ini. Dukungan dari berbagai pihak sangat dibutuhkan agar keajaiban Maleo Sulawesi tetap dapat dinikmati oleh generasi yang akan datang.

Perlindungan terhadap telur dan anakan Maleo juga menjadi fokus utama, mengingat tingkat kerentanan mereka sebelum dewasa. Kesadaran masyarakat lokal akan pentingnya Maleo bagi ekosistem Sulawesi menjadi kunci keberhasilan upaya konservasi jangka panjang.

Gempa Magnitudo 6,6 Guncang Pulau Karatung, Sulawesi Utara: Dampak Meluas, Ribuan Warga Mengungsi, Bantuan Terus Mengalir, Trauma Mendalam Dirasakan

Kabar duka dan kecemasan masih menyelimuti Pulau Karatung, sebuah wilayah di Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, pasca-gempa magnitudo 6,6 yang mengguncang dengan kekuatan signifikan pada Sabtu, 10 Mei 2025, sekitar pukul 19:23 WITA. Guncangan hebat yang berlangsung selama beberapa detik tersebut tidak hanya membangunkan warga dengan rasa panik yang luar biasa, tetapi juga meninggalkan jejak kerusakan yang meluas dan trauma mendalam.

Menurut data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa magnitudo 6,6 ini berlokasi di koordinat 4.28 Lintang Utara dan 127.11 Bujur Timur, dengan kedalaman sekitar 11 kilometer di bawah permukaan laut. Kedekatan episenter, yang hanya berjarak sekitar 50 kilometer arah tenggara Pulau Karatung, menjadi faktor utama intensitas guncangan yang dirasakan sangat kuat oleh mayoritas penduduk. Getaran gempa juga dilaporkan terasa hingga ke wilayah lain di Sulawesi Utara, termasuk Melonguane dan Tahuna, meskipun dengan intensitas yang bervariasi antara II hingga IV MMI.

Setelah guncangan utama, tercatat lebih dari 50 kali gempa susulan dengan magnitudo yang bervariasi, meskipun sebagian besar berskala kecil. Aktivitas seismik susulan ini terus memicu kecemasan dan membuat ribuan warga memilih untuk tetap berada di luar rumah atau mengungsi ke tempat-tempat yang lebih tinggi dan aman. Berdasarkan laporan terkini dari BPBD Kabupaten Kepulauan Talaud, jumlah pengungsi diperkirakan mencapai lebih dari 3.000 jiwa yang tersebar di beberapa titik pengungsian sementara.

Tim dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), BPBD Provinsi Sulawesi Utara, BPBD Kabupaten Kepulauan Talaud, TNI, Polri, relawan, dan berbagai organisasi kemanusiaan terus bergerak cepat melakukan asesmen menyeluruh terhadap dampak gempa. Laporan terkini menunjukkan bahwa kerusakan yang ditimbulkan cukup signifikan. Lebih dari 500 rumah warga dilaporkan mengalami kerusakan berat, sedang, dan ringan. Fasilitas umum seperti sekolah, puskesmas, dan beberapa unit kantor pemerintahan juga tidak luput dari kerusakan. Infrastruktur jalan di beberapa titik mengalami retakan dan longsor kecil. Sayangnya, gempa ini juga menyebabkan korban luka-luka, dengan laporan sementara mencatat lebih dari 20 orang mengalami luka ringan hingga sedang, dan tim SAR masih melakukan verifikasi kemungkinan adanya korban hilang.

Tragis, Ular Piton Telan Lansia 74 Tahun di Sulawesi Selatan

Warga Desa Persiapan Lawela, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, digegerkan dengan kejadian tragis yang menimpa seorang lansia berusia 74 tahun bernama Wa Tiba. Nenek Wa Tiba ditemukan tewas di dalam perut seekor ular piton besar berukuran 4.5 meter pada hari Jumat, 7 Juni 2024, setelah dilaporkan hilang sejak Kamis sore, 6 Juni 2024, saat pergi ke kebunnya yang berjarak sekitar satu kilometer dari rumahnya tempat dia tinggal.

Kejadian mengerikan ini bermula ketika keluarga korban merasa khawatir karena Wa Tiba tak kunjung pulang hingga malam hari. Setelah melakukan pencarian bersama warga dan aparat desa, mereka menemukan jejak-jejak kaki dan senter milik korban di sekitar kebun. Kecurigaan muncul ketika mereka melihat seekor ular piton dengan ukuran sangat besar dan perut yang membengkak tidak jauh dari lokasi penemuan senter.

Kapolsek Lohia, AKP Arman, yang dikonfirmasi pada Sabtu, 8 Juni 2024, membenarkan adanya kejadian tersebut. “Setelah dilakukan penangkapan dan pembelahan perut ular piton tersebut, ditemukan jenazah korban di dalamnya,” ujar AKP Arman. Proses evakuasi jenazah korban dari dalam perut ular dilakukan dengan hati-hati oleh warga dan petugas kepolisian yang tiba di lokasi kejadian.

Berdasarkan keterangan warga dan pihak kepolisian, ular piton yang menelan korban diperkirakan memiliki panjang sekitar tujuh meter. Lokasi kebun korban memang dikenal sebagai habitat berbagai jenis reptil, termasuk ular berukuran besar. Kejadian tragis ini bukan pertama kalinya terjadi di Indonesia, di mana sebelumnya juga terdapat beberapa kasus serupa yang melibatkan ular piton dan manusia.

Pihak kepolisian mengimbau kepada masyarakat, terutama yang beraktivitas di area perkebunan atau hutan, untuk selalu berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan terhadap keberadaan hewan liar, terutama ular berukuran besar. Disarankan untuk tidak beraktivitas sendirian di area yang rawan dan selalu membawa alat pelindung diri. Jenazah Wa Tiba telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. Kejadian ini menjadi pengingat akan bahaya yang mungkin timbul dari interaksi antara manusia dan alam liar.

Kriminalitas di Sulsel: Penangkapan Perampasan Motor Berlatar Utang dan Kendala CCTV dalam Kasus Pembobolan

Dua kasus kriminalitas berbeda terjadi di Sulawesi Selatan (Sulsel) dan menjadi sorotan aparat kepolisian serta masyarakat. Di Gowa, seorang pria diamankan pihak berwajib atas dugaan perampasan motor yang ironisnya terjadi saat pelaku hendak menagih utang. Sementara itu, di Makassar, kepolisian menghadapi tantangan signifikan dalam mengungkap kasus pembobolan rumah seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) akibat ketiadaan rekaman kamera pengawas (CCTV). Kedua kasus ini menggambarkan kompleksitas penanganan kriminalitas di wilayah Sulawesi Selatan.

Kasus di Gowa menjadi perhatian karena modus operandinya yang tidak lazim. Seorang pria ditangkap polisi setelah diduga melakukan perampasan motor terhadap seseorang yang memiliki utang kepadanya. Kronologi kejadian bermula ketika pelaku berusaha menagih sejumlah uang kepada korban. Namun, alih-alih mendapatkan pembayaran, pelaku justru diduga melakukan perampasan motor milik korban. Pihak kepolisian Gowa bergerak cepat setelah menerima laporan dan berhasil mengamankan pelaku beserta barang bukti. Kasus ini menjadi pengingat bahwa tindakan main hakim sendiri, termasuk perampasan, adalah tindakan kriminal yang melanggar hukum, terlepas dari alasan atau latar belakangnya. Proses hukum terhadap pelaku akan terus berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Di sisi lain, kepolisian di Makassar menghadapi kendala dalam mengungkap kasus pembobolan rumah seorang PNS. Meskipun lokasi kejadian diduga berada di area yang seharusnya terpantau, rekaman CCTV yang diharapkan dapat menjadi petunjuk penting dalam penyelidikan ternyata tidak berfungsi atau tidak ada. Ketiadaan bukti visual ini menyulitkan pihak kepolisian dalam mengidentifikasi pelaku dan mengungkap motif pembobolan. Kasus ini menyoroti pentingnya keberadaan dan fungsi optimal dari perangkat keamanan seperti CCTV sebagai salah satu alat bantu krusial dalam penyelidikan tindak kriminalitas. Pihak kepolisian Makassar akan mengandalkan metode investigasi lain, seperti olah TKP yang teliti dan keterangan saksi-saksi, untuk mengungkap kasus ini Dua kasus kriminalitas ini menunjukkan tantangan yang dihadapi aparat kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di Sulawesi Selatan. Kasus perampasan motor di Gowa menggarisbawahi pentingnya penegakan hukum terhadap segala bentuk tindakan kriminal, tanpa terkecuali. Sementara itu, kasus pembobolan rumah di Makassar menjadi pelajaran berharga mengenai pentingnya infrastruktur keamanan yang memadai dan berfungsi dengan baik.

Rute Baru Bus Trans Sulawesi Selatan dari Damri, Cek di Sini!

Kabar gembira bagi masyarakat Sulawesi Selatan! Perusahaan otobus (PO) Damri baru saja meluncurkan layanan Bus Trans Sulawesi Selatan dengan rute-rute baru yang siap meningkatkan konektivitas antar kota dan kabupaten. Inisiatif ini merupakan sinergi antara Damri dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk mempermudah aksesibilitas transportasi bagi masyarakat setempat.

Peluncuran layanan Bus Trans Sulawesi Selatan ini dilaksanakan pada Senin, 10 Juni 2024, di Alun-Alun Kota Pangkep, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Hadirnya layanan ini diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan sosial di wilayah Sulawesi Selatan dengan menyediakan alternatif transportasi yang nyaman dan aman.

Lantas, mana saja rute baru Bus Trans Sulawesi Selatan dari Damri ini? Berdasarkan informasi resmi dari Damri, berikut adalah rute-rute yang kini beroperasi:

  • Kabupaten Pangkep – Kabupaten Maros
  • Kabupaten Pangkep – Kabupaten Barru
  • Kabupaten Bone – Kabupaten Sinjai
  • Kota Parepare – Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap)
  • Kabupaten Kepulauan Selayar

Dengan adanya rute-rute baru ini, masyarakat Sulawesi Selatan kini memiliki pilihan transportasi yang lebih beragam untuk melakukan perjalanan antar kota. Damri sebagai operator berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan yang berkualitas dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.

Corporate Secretary Damri, Chrystian R. M. Pohan, menyampaikan bahwa peluncuran Trans Sulawesi Selatan ini merupakan langkah strategis perusahaan dalam mendukung pengembangan infrastruktur transportasi di Indonesia, khususnya di Sulawesi Selatan. Damri siap menjadi mitra yang handal dalam melayani kebutuhan transportasi masyarakat dan berperan aktif dalam pembangunan daerah.

Masyarakat yang ingin memanfaatkan layanan Bus Trans Sulawesi Selatan dari Damri dapat mencari informasi lebih lanjut mengenai jadwal keberangkatan, tarif tiket, dan titik keberangkatan melalui kanal resmi Damri atau agen-agen terpercaya. Jangan lewatkan kesempatan untuk menikmati perjalanan yang nyaman dan aman dengan armada terbaru dari Damri di Sulawesi Selatan!

Masyarakat yang ingin memanfaatkan layanan Bus Trans Sulawesi Selatan dari Damri dapat mencari informasi lebih lanjut mengenai jadwal keberangkatan, tarif tiket, dan titik keberangkatan melalui kanal resmi Damri, aplikasi Damri, atau agen-agen terpercaya di terminal dan titik keberangkatan. Damri juga mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan layanan ini sebagai alternatif transportasi yang terjangkau, aman, dan nyaman untuk berbagai keperluan perjalanan di Sulawesi Selatan.

Pria Bejat di Luwu Timur Ditangkap Polisi Usai Perkosa Keponakan

Aparat kepolisian Resor Luwu Timur, Sulawesi Selatan, berhasil meringkus seorang pria bejat berinisial AS (35) atas dugaan tindak pidana pemerkosaan terhadap keponakannya sendiri yang masih di bawah umur. Penangkapan pria bejat ini dilakukan di kediamannya di Kecamatan Malili pada Sabtu dini hari, 10 Mei 2025, setelah pihak keluarga korban melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib.

Kasus ini menjadi perhatian serius aparat kepolisian Luwu Timur dalam memberantas kasus kekerasan seksual terhadap anak. Mereka berkomitmen untuk memberikan hukuman setimpal kepada pelaku dan melindungi hak-hak korban. Masyarakat diimbau proaktif melaporkan segala bentuk kejahatan.

Kasat Reskrim Polres Luwu Timur, AKP Jamaluddin Malik, dalam keterangannya pada Sabtu pagi membenarkan adanya penangkapan tersebut. “Kami menerima laporan dari pihak keluarga korban pada Jumat malam, dan setelah melakukan penyelidikan serta mengumpulkan bukti-bukti yang cukup, kami langsung melakukan penangkapan terhadap pelaku di rumahnya,” jelas AKP Jamaluddin.

Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, pria bejat tersebut diduga telah melakukan tindakan pemerkosaan terhadap korban yang berusia 15 tahun sebanyak beberapa kali dalam kurun waktu satu bulan terakhir. Aksi pria bejat ini dilakukan di rumah pelaku saat situasi sedang sepi dan memanfaatkan kedekatan hubungan keluarga untuk melancarkan aksinya. Korban yang trauma akhirnya memberanikan diri untuk menceritakan kejadian yang dialaminya kepada orang tuanya, yang kemudian segera melaporkannya kepada pihak kepolisian.

AKP Jamaluddin menambahkan bahwa pihaknya sangat prihatin dengan kejadian ini dan akan memproses pelaku sesuai dengan hukum yang berlaku. “Kami akan menjerat pelaku dengan pasal tentang perlindungan anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara,” tegasnya. Pihak kepolisian juga akan memberikan pendampingan psikologis kepada korban untuk memulihkan trauma yang dialaminya.

Penangkapan pria bejat ini mendapat apresiasi dari masyarakat sekitar yang geram dengan perbuatan pelaku. Pihak kepolisian mengimbau kepada masyarakat untuk lebih meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak mereka dan segera melaporkan jika ada indikasi terjadinya tindak kekerasan atau pelecehan. Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya peran keluarga dan lingkungan dalam melindungi anak-anak dari tindak kejahatan. Proses hukum terhadap pelaku akan terus berjalan hingga tuntas demi memberikan keadilan bagi korban.