PALU-Dosen Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Alkhairaat
(Unisa), Dr. Ir. Aris Aksarah didaulat menyampaikan Orasi Ilmiah pada Wisuda
Sarjana Strata Satu (S1) dan Profesi Dokter ke- VI , Sabtu, (19/10). Materi
Orasi Ilmiah doktor jebolan Institut Pertanian (IPB) Bogor yang disampaikan
dihadapan ratusan wisudawan itu adalah hasil penelitiannya yang berjudul
“Pendekatan Biologi dapat Meningkatkan Pertumbuhan Tanaman Padi dengan
Memanfaatkan Konsorsium Mikrob Filosfer dan Rizosfer asal Berbagai Ekosistem di
Kabupaten Sigi”.
Hasil penelitian pakar Pertanian Unisa itu menunjukkan bahwa, ekosistem sangat
berpotensi untuk dieksplor sebagai sumber konsorsium mikrob. Menurutnya,
Untuk pengembangan pupuk hayati di masa mendatang dengan alasan efisiensi dan
efektivitas, konsorsium mikrob dapat dieksplorasi pada ekosistem yang berada
pada satu kawasan, di mana konsorsium tersebut akan diaplikasikan.
Menurutnya, upaya peningkatan produksi padi juga menuntut pengelolaan usaha
tani, yang tetap menjaga kesehatan dan kelestarian lingkungan. Ia melanjutkan,
pengelolaan lahan pertanian sudah seharusnya diarahkan pada sistem pengelolaan
lahan produksi pertanian yang holistik dan terintegrasi, untuk menjaga
kestabilan produksi dan tetap menjaga keseimbangan agroekosistem termasuk
biodiversitas, siklus biologi dan aktivitas mikrob.
Terkait hasil penelitannya itu ia menyebutkan, mikrob tersebar paling luas di
planet ini. Mikrob dapat ditemukan di tanah, udara, aliran air danau,
sungai dan laut. Bahkan mikrob dapat ditemukan pada tubuh manusia.
”Mikrob telah banyak dilaporkan mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman karena
kemampuannya dalam menambat N2 dari udara, melarutkan P dan menghasilkan
hormon tumbuh tanaman, seperti auksin (IAA), gibberelin dan sitokinin serta
menghasilkan senyawa antagonis yang mampu menekan pertumbuhan mikrob patogen
(Rao 1995; Campbellet al. 2003; Fallik et al. 1989). Rao (1995) melaporkan
bahwa tanah yang tergenang air yang ditanami padi memberikan habitat yang ideal
bagi mikrob. Pada tanah yang digenangi air, mikrob memiliki kemampuan yang
lebih besar untuk menambat N2 dari atmosfir,” ungkapnya.
Hasil penelitiannya itu menyebutkan bahwa Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi
Tengah memiliki berbagai ekosistem dengan jenis tumbuhan yang
beragam, dapat diperoleh konsorsium mikrob filosfer dan rizosfer yang memiliki
kemampuan menambat N2, melarutkan P dan mensekresikan hormon tumbuh tanaman.
Ia menemukan bahwa konsorsium mikrob filosfer Fm48 dari daun muda Elmerrilia
ovalis Miq. Dandy dengan mikrob rizosfer dari rizosfer Physalis angulata L.
memberikan pengaruh yang efektif dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil padi.
Selain itu ia berhasil mengungkap fakta bahwa Konsorsium Fm48 disusun oleh lima
anggota penyusun konsorsium mikrobdominan dan konsorsium R15 disusun oleh
empat anggota penyusun konsorsium mikrob dominan. Semua isolat anggota penyusun
konsorsium filosfer dan rizosfer merupakan genus baru.
Selain itu ia juga berhasil menemukan, Isolat anggota penyusun konsorsium
mikrob filosfer Fm48 tidak efektif bila diaplikasikan secara tunggal,
sebaliknya isolat anggota penyusun konsorsium mikrob rizosfer R15 memberikan
pengaruh yang efektif setara konsorsiumnya, bila diaplikasikan secara mikrob
tunggal dan Kombinasi konsorsium mikrob filosfer Fm48 dengan mikrob rizosfer
R15 dapat mengurangi penggunaan pupun N sintetik setengah dosis IWANLAKI