Banjir Besar Landa Sulawesi Selatan, Ribuan Warga Terdampak dan Kerugian Meluas!
Pulau Sulawesi kembali berduka setelah banjir besar melanda sejumlah wilayah di Sulawesi Selatan, menyebabkan dampak signifikan bagi ribuan warga dan merusak infrastruktur. Bencana alam ini terjadi akibat curah hujan tinggi berkepanjangan yang mengguyur wilayah tersebut selama beberapa hari terakhir, menyebabkan meluapnya Sungai Jeneberang dan beberapa sungai lainnya yang melintasi pemukiman padat. Laporan awal menunjukkan bahwa beberapa kabupaten/kota di Sulawesi Selatan, termasuk Kota Makassar, Kabupaten Gowa, dan Kabupaten Maros, mengalami genangan air yang cukup tinggi, memaksa lebih dari 5.000 warga mengungsi dan melumpuhkan aktivitas sehari-hari.
Banjir yang datang dengan cepat ini mengakibatkan banyak rumah terendam hingga ketinggian lebih dari satu meter, akses jalan utama seperti Jalan Sultan Alauddin di Makassar terputus, dan lahan pertanian di sekitar Kabupaten Gowa mengalami kerusakan yang signifikan, mengancam mata pencaharian petani. Masyarakat yang terdampak kini menghadapi kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dasar seperti air bersih, makanan, obat-obatan, dan tempat tinggal yang aman.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan tim SAR gabungan dari berbagai instansi, termasuk BPBD Provinsi Sulsel, TNI Kodam XIV/Hasanuddin, Polda Sulsel, Basarnas, dan berbagai organisasi relawan kemanusiaan, segera bergerak untuk melakukan evakuasi warga yang terjebak banjir, terutama di wilayah Bissoloro dan Antang (Makassar), dan menyalurkan bantuan darurat. Prioritas utama adalah menyelamatkan nyawa, termasuk evakuasi lansia dan anak-anak, dan memastikan para pengungsi mendapatkan tempat berlindung sementara serta kebutuhan pokok.
Posko-posko pengungsian telah didirikan di berbagai lokasi aman, seperti Masjid Al-Markaz Al-Islami Makassar, beberapa gedung sekolah, dan kantor kecamatan. Dapur umum juga diaktifkan untuk menyediakan makanan siap saji dan minuman hangat bagi para pengungsi. Sementara itu, petugas di lapangan terus melakukan pendataan secara akurat terkait jumlah warga terdampak, termasuk kerusakan rumah, fasilitas umum, dan kerugian materil lainnya, akibat banjir ini.
Banjir besar di Sulawesi Selatan ini kembali menjadi perhatian serius terkait kerentanan wilayah Indonesia, khususnya Sulawesi Selatan, terhadap bencana hidrometeorologi. Kondisi geografis dataran rendah dan sistem drainase yang belum optimal di beberapa wilayah perkotaan diduga turut memperparah dampak banjir akibat curah hujan ekstrem.