Media Sulawesi

Loading

Tragis! Bocah 12 Tahun di Toraja Diperkosa Teman hingga Alami Pendarahan Hebat

Tragis! Bocah 12 Tahun di Toraja Diperkosa Teman hingga Alami Pendarahan Hebat

Kabar duka dan keprihatinan bocah mendalam menyelimuti Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Seorang bocah perempuan berusia 12 tahun berinisial AL menjadi korban pemerkosaan yang diduga dilakukan oleh teman sebayanya, RK (13). Akibat kejadian mengerikan ini, korban mengalami pendarahan hebat dan harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Peristiwa memilukan ini terjadi di sebuah area perkebunan kopi yang terletak di Kecamatan Makale, Tana Toraja. Berdasarkan informasi yang dihimpun dari pihak kepolisian, kejadian bermula ketika korban dan pelaku sedang bermain bersama di sekitar perkebunan tersebut.

“Menurut keterangan awal korban dan saksi-saksi, pelaku diduga melakukan tindakan pemerkosaan terhadap bocah di area perkebunan kopi Toraja. Setelah kejadian, korban mengeluh sakit dan mengalami pendarahan,” ungkap AKP. Yulianus Ponglaba, S.H., Kasatreskrim Polres Tana Toraja, dalam konferensi pers pada Senin (14/04/2025).

Korban yang mengalami kondisi kritis segera dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lakipadada, Makale, untuk mendapatkan penanganan medis. Tim dokter menyatakan bahwa korban mengalami luka serius pada bagian vitalnya akibat pemerkosaan tersebut.

Pihak keluarga korban yang tidak terima dengan perbuatan pelaku segera melaporkan kejadian ini ke Polres Tana Toraja. Aparat kepolisian bergerak cepat dan berhasil mengamankan pelaku RK di kediamannya tidak jauh dari lokasi kejadian pada malam harinya.

“Pelaku sudah kami amankan dan saat ini sedang menjalani pemeriksaan intensif. Mengingat pelaku masih di bawah umur, penanganan kasus ini akan dilakukan sesuai dengan Undang-Undang Perlindungan Anak,” jelas AKP. Yulianus Ponglaba.

Kasus pemerkosaan terhadap anak di bawah umur ini sontak menimbulkan kecaman keras dari berbagai pihak. Masyarakat Toraja mengecam tindakan pelaku dan mendesak pihak kepolisian untuk memberikan hukuman yang setimpal. Pendampingan psikologis juga menjadi perhatian utama bagi korban untuk mengatasi trauma yang dialaminya.

Peristiwa tragis ini menjadi pengingat bagi orang tua dan masyarakat untuk lebih meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak dan memberikan pendidikan seksualitas yang tepat sejak dini guna mencegah terjadinya kasus serupa di masa mendatang. Pihak kepolisian Resor Tana Toraja berkomitmen untuk mengusut tuntas kasus ini dan memberikan keadilan bagi korban.