Media Sulawesi

Loading

Remaja Pembunuh Siswa SD di Sulteng Dikepung Warga di Rumahnya

Suasana mencekam menyelimuti Desa Bangun Jaya, Kecamatan Pamona Selatan, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, pada hari Kamis, 17 April 2025, setelah seorang remaja berusia 16 tahun, yang diidentifikasi dengan inisial AR, diduga remaja tersebut menjadi pelaku pembunuh siswa Sekolah Dasar (SD). Korban, yang diketahui bernama Bunga Citra Lestari, 10 tahun, ditemukan meninggal dunia di sebuah kebun dekat rumahnya pada Rabu sore, 16 April 2025, dengan luka parah di beberapa bagian tubuh.

Penemuan jenazah Bunga sontak membuat warga geram. Kecurigaan kemudian mengarah kepada AR, yang diketahui terakhir kali terlihat bersama korban. Informasi yang beredar di kalangan warga menyebutkan bahwa Remaja Pembunuh tersebut memiliki riwayat perilaku yang meresahkan. Setelah pihak kepolisian melakukan penyelidikan awal dan mengumpulkan keterangan saksi, dugaan keterlibatan AR semakin kuat.

Pada Kamis pagi, 17 April 2025, puluhan warga Desa Bangun Jaya mendatangi rumah AR dengan emosi yang meluap-luap. Mereka mengepung kediaman Remaja Pembunuh tersebut dan menuntut agar AR segera diserahkan kepada pihak berwajib. Situasi sempat tegang, namun aparat kepolisian dari Polsek Pamona Selatan, Polres Poso, dengan sigap tiba di lokasi untuk mengamankan situasi dan mencegah terjadinya tindakan main hakim sendiri.

Kapolsek Pamona Selatan, AKP Rizky Pratama, S.I.K., yang memimpin langsung pengamanan di lokasi kejadian, mengimbau warga untuk tenang dan mempercayakan penanganan kasus ini kepada pihak kepolisian. “Kami memahami kemarahan dan kesedihan warga atas kejadian ini. Namun, kami meminta agar semua pihak dapat menahan diri dan tidak melakukan tindakan yang melanggar hukum. Kami telah mengamankan terduga pelaku, Remaja Pembunuh berinisial AR, untuk proses penyelidikan lebih lanjut,” ujar AKP Rizky Pratama saat memberikan keterangan kepada awak media di lokasi kejadian.

Tim penyidik dari Polres Poso saat ini tengah melakukan pemeriksaan intensif terhadap Remaja Pembunuh tersebut. Beberapa barang bukti, termasuk pakaian korban dan alat yang diduga digunakan untuk melakukan tindak kejahatan, telah diamankan. Pihak kepolisian juga akan melakukan visum et repertum terhadap jenazah korban untuk mengetahui penyebab pasti kematiannya.

Kasus tragis ini menambah keprihatinan akan maraknya kasus kekerasan yang melibatkan anak-anak dan remaja. Pemerintah daerah dan pihak terkait diharapkan dapat meningkatkan upaya pencegahan dan memberikan pendampingan psikologis kepada keluarga korban serta masyarakat yang terdampak. Proses hukum terhadap Remaja Pembunuh akan terus berjalan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Warga Desa Bangun Jaya berharap agar pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal dengan perbuatannya.